OFM Chapter 8

“YA TUHAN KELVIN!!!” Pekik Sonya mengembalikan waktu pada tempatnya. “ANGEL!!! APA YANG KAU LAKUKAN? CEPAT BANTU KELVIN. AKU AKAN MEMANGGIL BANTUAN.”

“TUNGGU SONYA!” Kesadaran Angel akhirnya kembali dan dia mengambil napas dalam lalu bangkit. “Jangan panggil siapa pun. Kelvin sedang dalam masa Retrograde.”

Bagi Sonya yang Beta masa Retrograde tidak dapat dirasakannya. Namun begitu rasa keterkejutan melanda dirinya. Bagaimana mungkin nasib Kelvin sama dengan Pamannya? Dia tidak pernah mendengar perubahan jati diri terjadi pada dua generasi yang berdekatan. “Lalu apa yang akan kau lakukan?”

“Telepon Luna, jelaskan padanya situasi Kelvin dan perintahkan dia menyiapkan kamar khusus untuk Kelvin dirumahku. Juga..., bantu aku membuat alasan meninggalkan pesta.”

“Lalu bagaimana cara kau membawa dia keluar tanpa menarik perhatian?”

“Aroma dan energiku cukup untuk menutupi energi Kelvin hingga menuju mobil.”

“Baiklah, tapi kau hubungi aku secepatnya jika terjadi sesuatu.”

“Oke.”

Secepat kilat Sonya keluar dari toilet meninggalkan Angel dan Kelvin. Mata Kelvin memang terbuka, tapi Angel tahu kesadaran Kelvin sudah tidak berada dalam dirinya. Pertanda fase awal Retrograde dan bagi orang yang mengalami masa ini untuk pertama kalinya mereka akan berada dalam kondisi hidup dan mati. Angel melepas jasnya dan menaruhnya diatas badan Kelvin. Didepan Kelvin, Angel membungkukkan tubuhnya dan menyapu bulir keringat didahinya.

“Kelvin dengarkan aku baik-baik. Jangan tertidur, aku ulangi jangan tertidur. Meski matamu terasa berat dan panas janganlah tertidur. Kalau kamu tertidur kamu akan mengalami kekurangan oksigen saat fase kedua menyerang kesadaranmu. Jadi bertahanlah. Di fase kedua otot-ototmu akan berkontraksi dan temperatur tubuhmu akan meninggi. Tapi ini tidak apa-apa karena tubuhmu sedang menyesuaikan perubahan kimiawi didalam. Sesudah itu fase ketiga, fase terakhir, gairah seksual akan bertubi-tubi menyerang hasratmu. Jangan khawatir Kelvin aku akan menemanimu. Kamu tidak akan melewati ini sendirian.”

Garis bulatan mata Kelvin membesar mendengar ucapan Angel.

Senyum kecil mencuat diujung bibir Angel. “Tenang Beau, aku tidak akan menyentuhmu seperti itu. Aku hanya akan menemani saja. Percayalah.”

Ciuman kecil mendarat tepat dikening Kelvin. Kemudian Angel mengangkat Kelvin dari tempat duduknya. Sebelum beranjak keluar Angel memusatkan konsentrasi pada energi didalam dadanya. Menariknya kencang hingga dia merasakan tekanan pada dadanya dan melepaskannya secara bersamaan dengan hembusan napasnya. Seketika energi dirinya menaungi Kelvin dan dirinya dia berjalan cepat menuju lobi. Dia mengacuhkan semua tatapan yang terarah pada dirinya dan tubuh yang berada dalam dekapannya.

*****

Seperti yang dikatakan Angel otot-otot Kelvin berkontraksi mengakibatkan rasa sakit tak tertahankan. Kelvin menggeliat liar dalam pelukan Angel. Peluh keringat dingin berbanding terbalik dengan rasa hangat menyelimuti sekujur tubuh Kelvin. Pemandangan didepan matanya membuat Angel hanya bisa menggertakkan giginya dalam hening. Sesampainya mereka dirumah Angel tanpa menunggu lebih lama dia membawa keluar Kelvin dan Luna yang sudah sedari tadi menunggu menunjukkan jalan pada kamar yang telah disiapkannya.

Ini adalah satu dari sekian banyak alasan mengapa Luna dipilih menjadi sekretaris kepercayaan Angel, bukan hanya dia mempersiapkan kamar langsung setelah Sonya menghubunginya, tapi juga dia menyiapkan obat-obatan serta atribut yang diperlukan. Angel membaringkan Kelvin perlahan diatas tempat tidur.

“Dia sudah di fase kedua semenjak lima belas menit lalu, berapa lama lagi kira-kira fase ketiga menyerang?” Mata Angel tidak meninggalkan Kelvin yang terus merintih, tetapi Luna tahu dia bertanya pada dirinya.

“Saya akan periksa terlebih dahulu temperaturnya,” Luna mengambil alat pengukur suhu badan dari atas meja yang menempel di dinding seberang tempat tidur. Angel memberikan ruang untuk Luna memeriksa Kelvin. “Suhunya sudah hampir berada dititik paling tinggi kemungkinan tidak sampai setengah jam fase ketiga akan segera muncul. Untuk sekarang lebih baik pakaiannya dibuka seluruhnya karena keringat dingin sudah membasahi tubuhnya. Setelah itu badannya dibersihkan dengan air hangat. Saya sudah menyiapkan airnya dalam bak dikamar mandi dan ember jika diperlukan. Bila sudah bersih jangan dipakaikan baju lagi, tapi cukup diselimuti. Jika temperatur tubuhnya masih tinggi secepatnya diberikan obat penurun panas.”

Mendengarkan penjelasan Luna, Angel dengan cepat melakukan apa yang disarankan dan Luna pun pergi meninggalkan mereka berdua.

Kelvin yang tidak lagi memiliki energi untuk protes dia membiarkan Angel membantunya. Tidak ada sehelai kain dan keringat dibadannya Kelvin merasa tubuhnya sedikit lebih nyaman dari sebelumnya. Dia pun mengandalkan kehangatan selimut untuk membantunya mengendurkan urat syarafnya. Angel dengan setia menunggu di sofa dekat jendela. Menghitung menit yang berlalu.

Tiba-tiba aroma buah dan bunga khas Kelvin berubah seratus delapan puluh derajat dengan aroma mirip dengan aroma tanah yang didera hujan dan tercampur dengan aroma seks. Tanpa ampun aroma tersebut menyerang dinding birahi Angel. Butuh kontrol yang besar untuk Angel tidak menerkam Kelvin saat itu juga.

“AH...,” Desah manis terlepas dari Kelvin, tapi Angel tetap tidak beranjak.

Selepas rasa sakit sedikit demi sedikit mereda kini Kelvin merasakan gejolak aneh dalam tubuhnya. Bak kumparan listrik yang melilit diriya mulai dari perut bagian atas hingga pahanya, Kelvin menghujam tubuhnya ke udara diiringi rintihan. Sekali lagi Kelvin menggeliat liar namun kali ini tak ada rasa sakit hanya hasrat kuat yang menutupi kesadarannya. Selimut yang tadi membungkus hangat dirinya kini membuat dirinya seperti dibelenggu. Dia menyibak selimutnya dan dirinya yang polos tersingkap sepenuhnya. Untung saja didalam kamar itu hanya ada Angel jika tidak sudah tak bisa dibayangkan pemandangan yang dilihat Angel mampu membuat orang kehilangan akal sehat.

“Angel...,” Mata nanar Kelvin mencari-cari tanpa arah.

Angel segera mendekatinya. “Aku disini.”

Mengikuti suara Angel, Kelvin mengangkat setengah tubuhnya. “Inikah Retrograde? Haha... perasaan ini...,” Kelvin menggelengkan kepalanya untuh menghilangkan pendar-pendar abstrak dikepalanya. Sebuah suara kemudian merayu logikanya, menggiringnya pada rasa haus dan lapar yang tak bernama. Dia menatap lamat Angel, pandangannya tak lagi jernih. Tanpa disadarinya tubuhnya bergerak bagai Leopard yang sedang mengintai mangsa..

Melihat Kelvin yang merangkak menuju dirinya dengan tatapan yang sangat dikenalnya Angel mengepal kencang tangannya dan memantapkan kakinya untuk tetap bertahan pada tempatnya. Tangan Kelvin memanjang dan meraih Angel. Mata biru yang menggelap seperti ditelan lumpur pekat, membidik tepat pada bulatan hitam mata Angel. Percikan sensual meletup bingar diantara mereka.

Perlahan Kelvin berlutut didepan Angel. Jarinya menjejaki tubuh Angel hingga hinggap persis dileher dan dadanya. Kulit putih Kelvin yang sejernih kristal berseri-seri dibawah cahaya lampu. Napas hangat Kelvin berhenti tepat di bawah bibir Angel.

“Angel...,” Gumam pelan Kelvin sebelum menggigit pelan bibir bawah Angel.

Angel menarik napas tajam menahan desiran yang kian menyeruak didadanya.

“Beau, aku tahu gairah dalam dirimu mengaburkan logikamu saat ini, tapi jangan lakukan hal yang akan kamu sesalkan nanti.”

Kelvin berhenti seketika lalu menggelengkan kepalanya secara cepat. “Tidak, aku tidak peduli. Rasa ini sudah tidak tertahankan. Aku butuh ini,”  Seperti perkataannya, Kelvin tidak mempedulikan apa-apa lagi bahkan prinsip yang dipegang seumur hidupnya. Dia menyerang bibir Angel tanpa tedeng aling-aling.

Angel tidak memberontak, dia membiarkan Kelvin menguasai bibir dan lidahnya. Namun saat tangan Kelvin bergerak terus kebawah hingga mengusap halus Angel kecil sontak dia melepaskan dirinya dari Kelvin.

Binar mata Kelvin terlihat seperti terluka. “Kenapa? Kenapa dia menolakku? Bukankah dia menginginkanku? Dan bukankah kita mengalami imprint tadi?”

Pertanyaan-pertanyaan Kelvin sama sekali tak terjawabkan malah Angel meninggalkan Kelvin sendirian. Dengan bayangan Angel yang menghilang dari pandangan Kelvin, dia merasakan kehampaan. Meski demikian bara hangat yang kian berkobar ditubuhnya membuat dirinya semakin menggelinjang diatas tempat tidur. Mau tak mau dia hanya punya satu cara yang dia pikir dapat sedikit membantunya.

Diulurkan tangannya menuju Kelvin kecil. Dia membungkus batang kejantanannya dengan telapak tangannya dan perlahan memijat dengan ritme yang diinginkannya. Ini tidak cukup untuk memuaskan gairahnya karena rongga dibelahan bokongnya berkedut-kedut seakan-akan meminta untuk diberikan perhatian. Fenomena ini membuat dirinya tak tahu apa yang harus dilakukan. Selama dia mengenal kata masturbasi dia sudah cukup menikmati dengan menyenangkan Kelvin kecilnya. Nasibnya yang tiba-tiba menjadi seorang Omega membuatnya merasakan sensasi yang begitu aneh.  Karena itu dia tidak tahu apa yang harus dilakukan untuk memuaskan dirinya pada situasi ini.

Ditengah-tengah kesibukan Kelvin menikmati dirinya keriuhan tiba-tiba memasuki kedalam ruangan. Kelvin berusaha melihat dari mana arah suara itu..., dan dia tertegun. Angel kembali dengan membawa sebuah keranjang berukuran cukup besar dan saat dia sampai ditempat tidur Kelvin berada dia mengeluarkan isi kerajang tersebut disamping Kelvin.

“Ini dapat membantumu,” Angel mengambil sebuah plastik yang berbusa berbentuk tabung dengan satu lubang terbuka disalah satu ujungnya. Dia memakaikan tabung itu di Kelvin kecil. Bulatan mata Kelvin membesar melihat apa yang sedang dilakukan Angel.

“Ssh..., Ah...., Angel....,” Kelvin bermaksud untuk protes, tapi tertelan ketika Angel menyalakan tombol remote kecil yang yang berada ditangannya. Tabung itu bergerak turun naik, menciptakan gesekan menyenangkan bagi Kelvin dan busa didalam tabung berkontraksi menciptakan daya hisap yang membuat Kelvin melemparkan kepalanya kebelakang.

Belum selesai, Angel mengambil alat lain berbentuk mirip peluru, tapi sedikit leping panjang dan lebar, berwarna merah muda. Dia menyalakan tombol kecil yang terletak di bawak alat itu. Alat itu mengeluarkan suara dengung kecil lalu Angel mengarahkannya pada lubang rongga dibokong Kelvin. Ketika alat itu menggoda lubangnya, Kelvin berdesis.

Pada masa Retrograde seorang Omega secara alamiah mengeluarkan cairan yang melumaskan lubang bokongnya. Sehingga memudahkan proses penetrasi bagi pasangan Omega. Tapi Angel tidak mau gegabah begitu saja menggunakan alat pemberi nikmat kepada Kelvin berukuran besar. Dia berkeyakinan Kelvin belum pernah melakukan hubungan seksual menggunakan lubang bokongnya. Terlebih Kelvin sama sekali tidak menyukai ide dirinya menjadi Omega. Lagipula kini hubungannya dengan Kelvin bukan lagi berada ditahap hanya kulit saja.

Fenomena yang dirasakannya tadi saat menemukan Kelvin didalam bilik kamar mandi adalah jelas Imprint. Sebuah fenomena yang dianggap mitos dimana dua orang insan, tidak perduli jenis kategori manusia apa mereka, pikiran dan batin mereka saling mengikat di level yang begitu kuat melebihi Bind. Kini tujuan Angel seratus delapan puluh derajat berbeda dari tujuannya semula. Pada awalnya Angel mengakui menginginkan Kelvin untuk memuaskan ego Alphanya, tapi sekarang dia menginginkan Kelvin sebagai bagian hidup dan takdirnya.


Malam ini mereka berdua melewati surga dan neraka bersama-sama.

Comments

Popular posts from this blog

OFM Chapter 7

OFM Chapter 6

OFM Chapter 1