OFM Chapter 3

Sejak pagi Kelvin masuk kerja hiruk-pikuk dan desas-desus mengenai Mr. Caprius sudah melebar keseluruh departemen. Kelvin merasa sangat terganggu akan hal ini karena seperti saat ini orang-orang didepartemennya bukannya sibuk bekerja malah sibuk bergosip. Kelvin berusaha mengacuhkan suasana kantornya yang ramai.

Ketika waktu menunjukkan sepuluh lewat dua puluh lima, pintu kantor Kelvin terbuka lebar. Yang pertama kali masuk adalah Mr. Hallow dan disusul lima pria yang tidak dikenal. Dari kelima orang itu satu diantaranya langsung menyita perhatian semua orang yang berada didalam ruangan. Pria itu sangat tinggi melebihi tinggi rata-rata semua orang didalam ruangan. Rambutnya hitam legam, ikal, tertata rapih. Alis tebal hitamnya menghias sempurna bentuk wajahnya yang tegas. Kemeja putih menutupi lehernya dipadu dengan blazer biru gelap pas sekali membalut bagian atas tubuhnya yang bidang. Kakinya yang panjang ditutupi dengan celana biru sepadan dengan warna blazernya. Secara keseluruhan semua orang setuju dia adalah pria yang sempurna. Ditambah aura kejantanan Alphanya yang berpendar membuat daya tarik seksualnya berada dilevel seribu persen. Omega yang berada didalam ruangan seperti tersihir kaki mereka bergemeretak.

Bulu kuduk Kelvin tiba-tiba berdiri. Kelvin melihat kearah pendingin ruangan, tetapi matanya justru menangkap penampakan pria itu. Bulatan matanya membesar tanpa disadarinya.

“Mr. Caprius, ini Kelvin Marius. Orang yang memberikan laporan pertama kali perihal permasalahan Phoebe,” Kelvin memaksa tubuhnya untuk berdiri dan mengulurkan tangannya.

“Suatu kehormatan bagi saya bertemu dengan anda,” Kelvin memberikan senyum bisnis terbaiknya.
Angel menatap lekat Kelvin sebelum menerima tangannya. “Saya pun senang akhirnya bertemu dengan anda. Laporan anda sangat membantu dalam pengembangan lebih lanjut program Phoebe.”

Untuk sesaat Kelvin merasakan sengatan ditelapak tangannya. Jika Kelvin tidak tahu dia adalah seorang Alpha Premium dia akan berasumsi Angel sedang mengerjainya dengan alat kejut jahil. Segera mungkin Kelvin menarik kembali tangannya dan berpura-pura tidak tahu. Tetapi bulatan hitam dimata Angel menunjukkan sesuatu yang membuat seluruh tubuh Kelvin menciut ketakutan. Kelvin berusaha mati-matian meyakinkan dirinya bahwa dia adalah seorang Beta. Sekuat apapun energi seorang Alpha Premium tidak memiliki efek apapun terhadap dirinya.

“Marius tolong bantu seluruh tim Mr. Caprius dalam menganalisa program kita,” Kelvin mengangguk pelan. “Mr. Caprius perkenalkan juga ini Angus Wilson dia....”

Kelvin tidak lagi mendengarkan atau pun memperhatikan Mr. Hallow dan lainnya. Dia hanya merasa lega mereka berlalu dari hadapannya. Tak ada lagi tatapan tajam Angel. Walau dia tidak mengerti mengapa detak jantungnya berdegup kencang. Kembali duduk dikursinya Kelvin menarik dalam-dalam untuk menenangkan urat syarafnya.

Waktu menunjukkan pukul dua belas lewat lima belas. Hampir semua orang yang berada diruangan Kelvin telah meninggalkan meja mereka untuk makan siang. Sedangkan Kelvin yang tersisa seperti biasa mengambil tempat makan siangnya dan pergi ke ruang istirahat sebelah dapur kantornya. Kelvin menikmati sandwich berisi ayam sisa makan malam semalam dan sepotong kue bolu pisang.

Ditengah-tengah menikmati makan siangnya aliran angin dingin menyergap bulu kuduknya dan aroma musk yang kuat menyerang indera penciumannya. Seketika tubuhnya berkontraksi. Dia tidak berani mengangkat matanya, tapi dia menyadari seseorang berjalan melewatinya menuju dapur. Ingin sekali Kelvin pergi dari tempatnya, tetapi sebuah energi mengikatnya ditempat. Kelvin mengutuk dalam hati saat orang itu duduk didepannya.

“Tempat makan anda lucu sekali,” Suara berat mengisi kekakuan yang menggantung.

“Umm..., yeah,” Kelvin menampar dirinya dalam hati.

Suara itu terkekeh. “Maaf, jika kehadiran saya terasa berat, tapi ini mekanisme yang saya bangun untuk berjaga-jaga. Seharusnya Beta tidak terlalu terpengaruh, tapi ada baiknya saya mengendurkan sedikit.”

Sesaat kemudian energi yang menekan dada Kelvin mengendur sedikit. Kelvin menarik napas dalam dan melirik orang didepannya, tapi dia sedikit terganggu dengan kata-katanya seharusnya Beta tidak terlalu terpengaruh. Apa maksud dia berkata begitu? Kelvin berusaha menguasai otot wajahnya dan mengangkat wajahnya. “Saya rasa jika saya adalah anda, saya pun akan melakukan hal yang sama.”

Angel hanya mencuatkan satu sudut bibirnya. “Tadi saya ingin mengatakan ini kepada anda, mata anda sangat indah.”

Pulasan warna merah merambat cepat di kedua pipi Kelvin. Dia menusuk ayam ditempat makannya dengan emosi yang merangkak keluar. “Anda tidak makan siang?”

“Tidak. Saat saya sedang fokus bekerja nafsu makan saya sedikit berkurang.”

Kelvin melihat tempat makannya. “Anda mau kue bolu pisang?”

Angel menarik satu alis matanya, “Anda hanya punya satu kue saya rasa satu itu bahkan tidak cukup untuk anda sendiri.”

“Mmm..., saya tidak makan terlalu banyak dan makanan yang saya bawa cukup mengenyangkan,” Sebenarnya Kelvin menawarkan kuenya karena pertama, dia ingin mencairkan suasana. Kedua, orang didepannya adalah orang penting bagi perusahaannya meski rasa tidak menyukai semakin tumbuh bagi orang ini  dia tetap harus memperlakukannya dengan baik.

Mata Angel memperhatikan dengan seksama setiap lekuk wajah Kelvin. Di momen ini Angel sedang mengalami kebingungan luar biasa. Hal yang tidak pernah terjadi pada dirinya. Didepannya seorang pria berambut keemasan, mata biru gelap, bibir tipis merah, bergaris wajah tirus dan pipi yang merekah kemerahan, membuat dirinya tidak dapat memberikan evaluasi seperti biasanya. Sekilas pria didepannya mungkin terlihat biasa bahkan mungkin jika mereka berpapasan dijalan Angel tidak akan melirik padanya. Tetapi kini dia melihat jelas pria didepannya memiliki daya tarik yang tidak dapat dijelaskan. Sesuatu yang seharusnya seorang Beta tidak miliki.

Karateristik Beta biasanya mereka tidak mempunyai daya tarik yang menonjol seperti Alpha atau Omega. Aura yang mereka tampilkan begitu sederhana sehingga membuat mereka hampir tidak terlihat. Sebagai seorang Alpha Premium dia dapat membedakan tiap-tiap karateristik setiap grup dengan jelas. Namun pria didepannya seperti kepingan mosaic yang buram. Secara kasat mata dia adalah seorang Beta, tetapi aura Omega membalut halus dirinya. Dia bertanya-tanya apakah Kelvin meredam aura Omeganya? Setelah berpikir cukup lama Angel memutuskan Kelvin adalah seorang Beta. Bagaimana pun seorang Omega berusaha menjadi seorang Beta, inti jiwanya tidak mungkin menekan energi seperti yang dilakukan Kelvin.

“Mr. Caprius?”

“Sebaiknya saya kembali dan terima kasih untuk kuenya. Saya berhutang kue pada anda,” Angel mengambil cepat kue bolu pisang dari tempatnya dan pergi meninggalkan Kelvin yang mendadak gusar.


Dia mengevaluasiku.

Comments

Popular posts from this blog

OFM Chapter 7

OFM Chapter 6

OFM Chapter 1